Tampilkan postingan dengan label perjuangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label perjuangan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 April 2008

Perjuangan Belum Akan Usai, Matahari Masih Jauh .....

Temenung ku berkesah….Banyak lah script yang telah terjadi... beberapa hari ini kusadari. Kelompok pejuang tidak selalu ada dalam linearitas ideologi. Riak dan pelangi dalam dinamika perjuangan selalu muncul.

Belum mampu ku memahami dan memaknai romantika perjuangan asa. Hanya percuma ku bercanda dengan rasa? Seperti pahit yang justru membuat ku merindukan kegelisahan. Antara keinginan untuk bertahan atau melangkah gontai tanpa menoleh secelahpun.
Selama hari aku mencoba membujuk hati untuk bertahan dari ketidaknikmatan memandang ruang kosong tanpa tepi. Berdiri di tengah curahan kabut pagi tanpa pernah berani membayangkan realitas di balik kepengapan itu. Entah sampai sejauh mana permainan semacam ini mampu ku lakoni tanpa sedikitpun merasa perlu untuk merenungkannya.
Mungkin ku salah memilih ruang. Ingat ketika aku sempat bergumam ……. “Mungkin aku telah salah menilai. Tapi ini sungguh sesuatu yang kontradiktif.” Dan angin pun kehilangan kata-kata untuk menyikapinya. Padahal, hanya sedikit yang ingin kudengar. Hari ini, seperti juga beberapa malam lalu, aku cuma ingin melihat seberapa tegar aku berdiri di tengah pusaran angin yang berhembus dari muara hati.

Masih sempat kulihat sekelebat sosok menyayup. Tidak adakah yang masih bisa dihembuskan dalam sebuncah kata? Atau justru diam masih bisa membuat lebih menghargai masa?

Ternyata perjuangan pencapaian asa tidak akan pernah bermuara. Matahari masih jauh disana........

Jumat, 11 April 2008

Andaikan Dapat Berbicara Dengan Bahasa Hati, Cinta dan Kasih Sayang


Aku mendengar...............aku membaca.............aku merasa............sebuah tanda..............

Kemudian aku termenung dalam sebuah kontemplasi, betapa sesungguhnya masih ada ketidakmampuanku dalam memahami arti bahasa hati, cinta dan kasih sayang dalam sebuah perjuangan. Filsafat - yakin perjuangan akan sampai, ternyata memerlukan sebuah kesabaran lebih untuk memaknainya secara lebih mendalam.

Akhirnya, pun aku mulai melihat lentera pemahaman betapa tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta. Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang. Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan. Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan. Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran. Semua itu haruslah berasal dari hati . Hati yang bersih, jujur, ikhlas dengan tiada kedengkian.

Betapa pula kusadari dengan rasa bahwa bicara dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula. Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa tajam otak pikir, namun juga betapa lembut hati dalam menjalani segala sesuatunya. Takkan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat, atau membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis. Namun harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada kita.

(Catatan ini saya dedikasikan sebagai bahan kontemplasi diri pribadi dan bisikan halus untuk saudara-saudara seperjuangan di sebelah sana yang mulai lupa...........bagaimana bicara dengan seorang saudara)