Dalam komunikasi publik sering muncul fenomena dimana transfering message tidak secara penuh diterima oleh publik itu sendiri. Karena berbagai alasan.
Dalam pandangan saya, harus disadari bahwa seringkali asa tidak selalu equal dengan kenyataan, namun bukan berarti tidak ada asa yang equal dengan kenyataan. Sangat tidak disarankan untuk mengkondisikan produksi asa-asa yang lainnya berhenti dan proses pengkondisian equalitas asa dan kenyataan tersebut harus terus dilakukan. Hal ini harus difahami karena proses produksi tersebut adalah apa yang dinamakan perjuangan. Dalam filsafat ilmu, perjuangan difahami dan dimaknai sebagai upaya mewujudkan asa menjadi kenyataan.
Realitas perjuangan harus dilalui dengan kesabaran dan keikhlasan sehingga setiap kita melampaui berbagai bentuk perjuangan dapat diperoleh makna untuk mempelajari ilmu hidup dengan lebih arif.
Dalam perjuangan sering kali manusia harus dihadapkan dalam berbagai pilihan penentuan keputusan.Islam mengajarkan bahwa seorang muslim harus berijtihad manakala berbagai Dalil Naqli dinilai tidak lagi mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan. Artinya, Muslim harus berani mengambil keputusan, ketika keputusan yang diambil benar maka akan diperoleh 2 ganjaran kebaikan dan manakala salah maka akan diperoleh 1 ganjaran kebaikan pula. Dari hal ini dapat difahami bahwa dinamika perbedaan akan potensial selalu muncul. Dan ini adalah Sunatullah. Lazim. Yang paling penting adalah bagaimana menyusun rangkaian dinamika tersebut menjadi rahmatan adalah suatu keharusan untuk kita lakukan bersama.
2 komentar:
ya gwe stuju bgt ma TS....
mang kita hrs n kudu positif thinking...gw yakin klo kita slalu positif thkng...asa kita akn mnjadi nyata....
ok jo gw setubu.....setuju ding.
Posting Komentar