Jauh sebelum ilmu penerbangan dikemukakan, manusia sejak dahulu telah menemukan dasar-dasar pengetahuan navigasi dalam perjalanannyanya dari satu pulau ke pulau lain dan dari satu benua ke benua lain nya. Hal ini mengikatkan kita kepadan raja Kartanegara dari Singosari yang telah berhasil menguasai nusantara melaluo laut dan bahkan mengadakan hubungan dengan Negara tetangga.Jelaslah bahwa pengetahuan atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu telah di kenal sejak dahulu yang sekarang di kenal dengan istilah navigasi.
Navigasi berasal dari kata Yunani yaitu : Navis artinya perahu (kapal) dan Agare berarti mengarahkan . Kemudian setelah manusia menemukan pesawat terbang dipakailah dasar-dasar navigasi tersebut dengan beberapa tambahan untuk disesuaikan dengan sifat-sifat dan peralatan serta keadaan alam yang mempengaruhi. Pengetahuan yang berhubungan dengan keudaraan tersebut disebut Avigation asal kata dari Avis (burung) dan Agare (mengarahkan) dan selanjut nya di namakan : Aero navigation atau Air navigation.
Kalau kita telaah definisi daripada Navigasi adalah pengetahuan yang memberikan cara-cara untuk menuntun arah penerbangan pesawat dari satu titik pemberangkatan ke titik tujuan dalam segala macam keadaan , cuaca ,dengan seaman-aman nya dan seefisien mungkin. Dari definisi ini kita memahami bahwa melalui pengetahuan navigasi ini perjalanan (penerbangan) pesawat diperhitungkan dan dituntun , arahkan agar dapat terbang selamat sampai tujuan serta dengan seefisien mungkin. “Mengapa diperlukan perhitungan-perhitungan navigasi sedangkan pesawat itu sendiri dapat terbang tinggi dan leluasa tanpa ada rintangan bangunan serta dapat diarahkan kemana saja?” Sepintas lalu memang demikian tetapi kenyataan nya setiap penerbangan selalu dihadapkan kepada macam-macam pengaruh baik dari dalam maupun dari luar pesawat itu sendiri.
Macam-macam pengaruh tersebut antara lain dapat kita beda-bedakan:
- Angin : Di alam semesta ini selalu terjadi proses yang menuju keseimbangan akibat dari peredaran bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi itu sendiri serta susunan bumi maka terjadilah perbedaan tekanan serta suhu udara tiap tempat.
- Cuaca : Pemanasan matahari mengakibatkan penguapan , pencairan , pembekuan dan lain-lain nya yang selanjut nya terjadilah pedut , awan , hujan , salju (dalam istilah) meteo hal ini dinamakan precipitation yang mempengaruhi terhadap penerbangan (daya penglihatan berkurang dan dapat membahayakan).
- Kemampuan pesawat : kemampuan teknis pesawat misalnya batas tinggi , batas jarak , batas kecepatan , keadaan peralatan dan sebagai nya sangat mempengaruhi juga , karena apapun usaha manusia selalu mengalami batas-batas tertentu dalam menghadapi kejadian-kejadian alam semesta.
- Awak pesawat : Inipun memegang peranan penting . skill,ketelitian , ketekunan dan sifat tidak sembrono (careless) adalah merupakan syarat yang harus dimilikinya disamping team work dan crew coordination yang baik.
Itulah antara lain empat pengaruh pokok yang langsung berhubungan dengan penerbangan pada umum nya dan navigasi pada khusus nya.
Selanjut nya bagaimana cara untuk mengatasi pengaruh tersebut, pada hakekat nya navigasi itu mempunyai empat cabang pengetahuan / cara yang dalam praktek nya satu dan lain nya hampir selalu dipergunakan bersama-sama atau secara tergabung.
Empat macam cara navigasi :
1. Dead reckoning navigation (disingkat DR) adalah pengetahuan navigasi yang mempergunakan cara-cara menentukan posisi setiap waktu dalam penerbangan dengan perhitungan-perhitungan dari posisi , waktu ,arah kecepatan dan angin yang sesungguh nya telah dilampaui.
Jadi DR navigation ini ialah berdasarkan pertimbangan dan perhitungan dari hasil observasi navigasi yang telah didapat terlebih dahulu meliputi posisi,waktu,arah,kecepatan dan angin pada waktu yang baru lalu.
2. Pilotage atau contact navigation : adalah cara bernavigasi dengan mempergunakan / mengikuti langsung tanda-tanda di darat, misal nya dari titik di darat ke titik yang lain yang dapat di lihat / dikenal mata telanjang (visually).
Lebih mudah akan tetapi tetap memerlukan ketelitian dalam membaca peta.
3. Electronic navigation : ialah pengetahuan navigasi yang menggunakan cara menentukan posisi pesawat serta keterangan navigasi lain nya setiap waktu dengan perantara alat-alat electronis, missal nya radio,radar dan sebagai nya.
Dengan cara ini pekerjaan navigasi dapat dipermudah dengan ketepatan dan ketelitian yang lebih sempurna.
4. Celestrial navigation : Pengetahuan navigasi yang mempergunakancara untuk menentukan posisisi pesawat setiap waktu dengan perhitungan-perhitungan berdasar ilmu peredaran benda-benda celestial misalnya bumi,bintang-bintang,planet-planet,matahari,bulan.
Cara ini adalah yang paling sibuk dibanding dengan cara lain. Didalam perhitungan-perhitungan diperlukan beberapa macam tabel lengkap dan up to date,serta ketepatan dan ketelitian pengukuran sebesar-besarnya. Memerlukan waktu agak lama ( untuk mendapatkan satu posisi memerlukan 10 sampai 15 menit), benda-benda celestial yang di maksud harus dapat di lihat dengan nyata tidak tertutup awan , disamping itu keadaan terbang harus mulus tidak tergoncang-goncang.
Jadi pokok nya ada 4 macam cara navigasi yang masing-masing cara pada hakekat nya sesuai keadaan nya tergantung dari prinsip yang dipakai. Perlu diingat bahwa keempat cara tersebut akan memberikan hasil yang besar kalau satu dan lain nya digunakan secara kombinasi tergantung dari keadaan / fasilitas yang ada baik di darat maupun di pesawat itu sendiri.
Beberapa contoh untuk menentukan posisi ialah :
- Secara koordinat: Lintang (latitude) Utara/Selatan dalam derajat dan menit kemudian di susul dengan bujur (longitude) Timur atau Barat dalam derajat dan menit.
- Menyebutkan nama tempat : Apabila tempat yang akan dipergunakan tersebut dikenal oleh umum atau yang bersangkutan , misalnya “X” P Bawean ,Nusabarong , Cirebon dan sebagainya.
- Menyatakan arah dan jarak dari suatu titik / tempat yang mudah dikenal misalnya “X” 045 P.Adam 25 NM artinya posisi “X” diukur dari P.Adam dengan arah 045 dan jarak nya 25 NM.
- Koordinat berhuruf : Sebagai ganti angka derajat dari latitude dan longitude adalah diganti dengan huruf-huruf yang sifat nya dapat dirubah sesuai dengan kepentingan yang bersangkutan, misalnya derajat latitude diganti dengan huruf BC,BD,BE dan seterusnya sedang derajat longitude diganti dengan huruf-huruf lain misalnya PK,PL,PM dan seterusnya. Yang penting huruf-huruf penggganti tersebut sudah harus diketahui oleh yang bersangkutan.
- Arah ( direction ) Adalah posisi suatu titikdari titik lain yang terpisah dengan tidak melihat jaraknya.
Arah dinyatakan secara 2 marta (dimension)atau 3 marta , misalnya kota X letak nya disebelah timur kota Y (secara 2 marta) atau pesawat X dari kita arah nya utara dan 20 derajat dari horizon. Kalau kita menggunakan derajat arah maka hal tersebut tidak berderajat sudut akan tetapi adalah jarak sudut nya atau busur nya.
Sifat arah ini dalam navigasi ada bermacam-macam tergantung dari titik atau garis apa yang dipergunakan sebagai petunjuk / perantaranya.
• Kalau penunjuknya Utara benar (true north) atau geographical north arah tersebut dinamakan “arah benar” (True Direction).
• Kalau penunjuk nya Utara Magnetic disebut “arah magnetis” (Magnetic Direction)
• Kalau arah tersebut sesuai dengan kompas disebut “arah kompas” (Compas Direction).
Istilah “arah “ tersebut berlainan artinya dengan istilah arah pesawat ataupun istilah arah tujuan .
- Heading: adalah arah horizontal kemana “as bujur” pesawat dihadapkan .
Heading terdiri dari :
• Compas heading
• Magnetic heading
• True heading.
- Course adalah arah horizontal sesuatu penerbangan yang direncanakan di peta. Kadang – kadang disebut juga dengan “ Required track” yang artinya sama. Yang harus di ingat bahwa pengaruh angin maka required track atau course ini dalam kenyataan nya tidak selalu sama bahkan sering kali tidak sama dengan “track”arah penerbangan sesungguh nya dengan perantaraan permukaan bumi.
- Bearing adalah horizontal suatu titik di bumi dari titik lain dan diukur mulai derajat 0 searah dengan perputaran jarum jam sampai 360 derajat.
Navigasi berasal dari kata Yunani yaitu : Navis artinya perahu (kapal) dan Agare berarti mengarahkan . Kemudian setelah manusia menemukan pesawat terbang dipakailah dasar-dasar navigasi tersebut dengan beberapa tambahan untuk disesuaikan dengan sifat-sifat dan peralatan serta keadaan alam yang mempengaruhi. Pengetahuan yang berhubungan dengan keudaraan tersebut disebut Avigation asal kata dari Avis (burung) dan Agare (mengarahkan) dan selanjut nya di namakan : Aero navigation atau Air navigation.
Kalau kita telaah definisi daripada Navigasi adalah pengetahuan yang memberikan cara-cara untuk menuntun arah penerbangan pesawat dari satu titik pemberangkatan ke titik tujuan dalam segala macam keadaan , cuaca ,dengan seaman-aman nya dan seefisien mungkin. Dari definisi ini kita memahami bahwa melalui pengetahuan navigasi ini perjalanan (penerbangan) pesawat diperhitungkan dan dituntun , arahkan agar dapat terbang selamat sampai tujuan serta dengan seefisien mungkin. “Mengapa diperlukan perhitungan-perhitungan navigasi sedangkan pesawat itu sendiri dapat terbang tinggi dan leluasa tanpa ada rintangan bangunan serta dapat diarahkan kemana saja?” Sepintas lalu memang demikian tetapi kenyataan nya setiap penerbangan selalu dihadapkan kepada macam-macam pengaruh baik dari dalam maupun dari luar pesawat itu sendiri.
Macam-macam pengaruh tersebut antara lain dapat kita beda-bedakan:
- Angin : Di alam semesta ini selalu terjadi proses yang menuju keseimbangan akibat dari peredaran bumi mengelilingi matahari dan perputaran bumi itu sendiri serta susunan bumi maka terjadilah perbedaan tekanan serta suhu udara tiap tempat.
- Cuaca : Pemanasan matahari mengakibatkan penguapan , pencairan , pembekuan dan lain-lain nya yang selanjut nya terjadilah pedut , awan , hujan , salju (dalam istilah) meteo hal ini dinamakan precipitation yang mempengaruhi terhadap penerbangan (daya penglihatan berkurang dan dapat membahayakan).
- Kemampuan pesawat : kemampuan teknis pesawat misalnya batas tinggi , batas jarak , batas kecepatan , keadaan peralatan dan sebagai nya sangat mempengaruhi juga , karena apapun usaha manusia selalu mengalami batas-batas tertentu dalam menghadapi kejadian-kejadian alam semesta.
- Awak pesawat : Inipun memegang peranan penting . skill,ketelitian , ketekunan dan sifat tidak sembrono (careless) adalah merupakan syarat yang harus dimilikinya disamping team work dan crew coordination yang baik.
Itulah antara lain empat pengaruh pokok yang langsung berhubungan dengan penerbangan pada umum nya dan navigasi pada khusus nya.
Selanjut nya bagaimana cara untuk mengatasi pengaruh tersebut, pada hakekat nya navigasi itu mempunyai empat cabang pengetahuan / cara yang dalam praktek nya satu dan lain nya hampir selalu dipergunakan bersama-sama atau secara tergabung.
Empat macam cara navigasi :
1. Dead reckoning navigation (disingkat DR) adalah pengetahuan navigasi yang mempergunakan cara-cara menentukan posisi setiap waktu dalam penerbangan dengan perhitungan-perhitungan dari posisi , waktu ,arah kecepatan dan angin yang sesungguh nya telah dilampaui.
Jadi DR navigation ini ialah berdasarkan pertimbangan dan perhitungan dari hasil observasi navigasi yang telah didapat terlebih dahulu meliputi posisi,waktu,arah,kecepatan dan angin pada waktu yang baru lalu.
2. Pilotage atau contact navigation : adalah cara bernavigasi dengan mempergunakan / mengikuti langsung tanda-tanda di darat, misal nya dari titik di darat ke titik yang lain yang dapat di lihat / dikenal mata telanjang (visually).
Lebih mudah akan tetapi tetap memerlukan ketelitian dalam membaca peta.
3. Electronic navigation : ialah pengetahuan navigasi yang menggunakan cara menentukan posisi pesawat serta keterangan navigasi lain nya setiap waktu dengan perantara alat-alat electronis, missal nya radio,radar dan sebagai nya.
Dengan cara ini pekerjaan navigasi dapat dipermudah dengan ketepatan dan ketelitian yang lebih sempurna.
4. Celestrial navigation : Pengetahuan navigasi yang mempergunakancara untuk menentukan posisisi pesawat setiap waktu dengan perhitungan-perhitungan berdasar ilmu peredaran benda-benda celestial misalnya bumi,bintang-bintang,planet-planet,matahari,bulan.
Cara ini adalah yang paling sibuk dibanding dengan cara lain. Didalam perhitungan-perhitungan diperlukan beberapa macam tabel lengkap dan up to date,serta ketepatan dan ketelitian pengukuran sebesar-besarnya. Memerlukan waktu agak lama ( untuk mendapatkan satu posisi memerlukan 10 sampai 15 menit), benda-benda celestial yang di maksud harus dapat di lihat dengan nyata tidak tertutup awan , disamping itu keadaan terbang harus mulus tidak tergoncang-goncang.
Jadi pokok nya ada 4 macam cara navigasi yang masing-masing cara pada hakekat nya sesuai keadaan nya tergantung dari prinsip yang dipakai. Perlu diingat bahwa keempat cara tersebut akan memberikan hasil yang besar kalau satu dan lain nya digunakan secara kombinasi tergantung dari keadaan / fasilitas yang ada baik di darat maupun di pesawat itu sendiri.
Beberapa contoh untuk menentukan posisi ialah :
- Secara koordinat: Lintang (latitude) Utara/Selatan dalam derajat dan menit kemudian di susul dengan bujur (longitude) Timur atau Barat dalam derajat dan menit.
- Menyebutkan nama tempat : Apabila tempat yang akan dipergunakan tersebut dikenal oleh umum atau yang bersangkutan , misalnya “X” P Bawean ,Nusabarong , Cirebon dan sebagainya.
- Menyatakan arah dan jarak dari suatu titik / tempat yang mudah dikenal misalnya “X” 045 P.Adam 25 NM artinya posisi “X” diukur dari P.Adam dengan arah 045 dan jarak nya 25 NM.
- Koordinat berhuruf : Sebagai ganti angka derajat dari latitude dan longitude adalah diganti dengan huruf-huruf yang sifat nya dapat dirubah sesuai dengan kepentingan yang bersangkutan, misalnya derajat latitude diganti dengan huruf BC,BD,BE dan seterusnya sedang derajat longitude diganti dengan huruf-huruf lain misalnya PK,PL,PM dan seterusnya. Yang penting huruf-huruf penggganti tersebut sudah harus diketahui oleh yang bersangkutan.
- Arah ( direction ) Adalah posisi suatu titikdari titik lain yang terpisah dengan tidak melihat jaraknya.
Arah dinyatakan secara 2 marta (dimension)atau 3 marta , misalnya kota X letak nya disebelah timur kota Y (secara 2 marta) atau pesawat X dari kita arah nya utara dan 20 derajat dari horizon. Kalau kita menggunakan derajat arah maka hal tersebut tidak berderajat sudut akan tetapi adalah jarak sudut nya atau busur nya.
Sifat arah ini dalam navigasi ada bermacam-macam tergantung dari titik atau garis apa yang dipergunakan sebagai petunjuk / perantaranya.
• Kalau penunjuknya Utara benar (true north) atau geographical north arah tersebut dinamakan “arah benar” (True Direction).
• Kalau penunjuk nya Utara Magnetic disebut “arah magnetis” (Magnetic Direction)
• Kalau arah tersebut sesuai dengan kompas disebut “arah kompas” (Compas Direction).
Istilah “arah “ tersebut berlainan artinya dengan istilah arah pesawat ataupun istilah arah tujuan .
- Heading: adalah arah horizontal kemana “as bujur” pesawat dihadapkan .
Heading terdiri dari :
• Compas heading
• Magnetic heading
• True heading.
- Course adalah arah horizontal sesuatu penerbangan yang direncanakan di peta. Kadang – kadang disebut juga dengan “ Required track” yang artinya sama. Yang harus di ingat bahwa pengaruh angin maka required track atau course ini dalam kenyataan nya tidak selalu sama bahkan sering kali tidak sama dengan “track”arah penerbangan sesungguh nya dengan perantaraan permukaan bumi.
- Bearing adalah horizontal suatu titik di bumi dari titik lain dan diukur mulai derajat 0 searah dengan perputaran jarum jam sampai 360 derajat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar