Pendapat Bernardin dan Russel dalam buku Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen karangan Gordon B. Davis (1993 : 379), kinerja adalah sebagai catatan hasil dan keuntungan yang dihasilkan oleh fungsi pekerjaan tertentu atau aktivitas tertentu selama periode waktu tertentu.
Suatu sistem bukan seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena satu maksud, tujuan atau sasaran. Sistem menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, dapat diartikan sebagai berikut : Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Model umum sebuah sistem terdiri dari masukan, pengolah dan keluaran. Ini tentu saja sangat disederhanakan karena sebuah sistem mungkin memiliki beberapa masukan dan keluaran.
Setiap sistem terdiri dari beberapa subsistem, dan subsistem terdiri pula atas beberapa sub-subsistem. Masing-masing subsistem dibatasi oleh sempadannya. Saling kaitan dan interaksi antar subsistem disebut interface atau jalinan. Interface terjadi pada sempadan dan berbentuk masukan atau keluaran (materi, energi atau informasi).
Dalam bidang sistem informasi, unsur mesin seperti komputer dan program komputer relatif tertutup dan deterministik. Sedang unsur manusia adalah sistem terbuka dan probabilistik. Pemakaian keduanya, mesin dan manusia dalam sistem membentuk sebuah sistem manusia/mesin. Ada berbagai kombinasi manusia dan mesin yang mungkin dirancang. Sistem manusia/mesin dapat mengandalkan mesin dan memakai manusia hanya sebagai suatu monitor atas operasi mesin. Atau, pada sisi lain, sebuah sistem dapat menekankan pada manusia sehingga mesin hanya melaksanakan peran pendukung seperti perhitungan atau mencari data.
Dalam referensi manual book Hughes Aircraft of Canada Limited Sistem Division, 1996, penulis mencoba untuk menguraikan secara singkat FDPS yang digunakan di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Flight Data Processing System adalah suatu sistem yang memproses semua elemen informasi rencana penerbangan seperti antara lain : menerbitkan atau mencetak strip data penerbangan, informasi data, radar track, sistem penagihan (billing system) dan kebutuhan terkait dengan pelayanan lalu lintas udara. Dalam pemberian pelayanan lalu lintas udara, sistem harus dapat menerima, mengolah, menyalurkan dan menampilkan data-data.
Pada bagian Sistem Overview diterangkan FDPS ini menerima sumber dari data tersebut antara lain :
a. Aeronautical Fixed Telecommunication Network (AFTN)
AFTN adalah jaringan telekomunikasi tetap penerbangan internasional. Sistem menerima data penerbangan AFTN melalui peralatan Automatic Message Switching Centre (
b. Automated Dependent Surveillance (ADS)
Sistem menerima ADS data melalui subsistem ADS yang sekarang ini disiapkan oleh provider ARINC Aviation Sistem atau SITA. ARINC atau SITA mempunyai sambungan data dari pesawat di ground sistem dengan menggunakan Air Communications Addressing and Reporting Sistem (ACARS).
c. Global Positioning Sistem (
Sistem menerima sinyal waktu melalui satelit GPS.
d. Radar Equipment
Sistem menerima data radar dari berbagai sumber radar yang berbeda-beda.
e. Repetitive Flight Plans (RPL) database
Setiap operator dari perusahaan penerbangan menyiapkan data Repetitive Flight Plan (RPL) untuk dimasukkan ke dalam database.
Tipe-tipe data yang diolah :
a. Radar Data
Data radar adalah informasi real time mengenai lokasi pesawat actual di dalam penerbangan. Data radar membantu Controller untuk mengidentifikasi pesawat dan menjaga keselamatan.
Sistem menerima data radar langsung dari sumber radar melalui interface antara lain :
1) Primary Surveillance Radar (PSR) – sinyal-sinyal radar yang dipantulkan kembali dari pesawat menunjukkan posisi pesawat yang tepat.
2) Secondary Surveillance Radar (SSR) – data transponder dikirimkan dari pesawat sebagai jawaban dari sinyal yang dikirimkan dari radar. Data dari transponder pesawat berisi informasi mengenai pesawat, kecepatan pesawat dan posisi geografis dari pesawat serta ketinggian jika pesawat mempunyai altimeter. Kode-kode transponder dalam bentuk diskrit jika dalam kondisi Emergency atau darurat pada pesawat IFR dan non diskrit pada pesawat VFR.
b. Flight Data
Data penerbangan disiapkan oleh Controller dengan berbagai informasi tentang operasi lalu lintas yang sedang berjalan dan juga yang akan diantisipasi di dalam FIR. Data penerbangan terdiri dari berbagai kategori :
1) Flight plan data seperti kecepatan, ketinggian dan waktu keberangkatan dalam satu rute, peralatan yang ada di pesawat, kemampuan pesawat dan informasi lainnya.rinformasi-informasi ini dimasukkan ke dalam sistem oleh pegawai ATC dan juga yang diperoleh dari sistem database RPL.
2) AFTN flight data seperti pesan flight data, informasi tentang kondisi cuaca, atau informasi lainnya yang berhubungan dengan penerbangan. Pesan-pesan ini dipindahkan ke dan dari fasilitas-fasilitas ATC di dalam format ICAO format.
3) Positional flight data dari ADS communication pada pesawat.
c. Weather Data
Sistem menerima data cuaca dan menampilkannya pada Workstation Controller dalam bentuk data meteorological text. Data tersebut dikirimkan melalui AFTN dan informasi mengenai wind, suhu, serta QNH.
d. Time Synchronization Data
Sinkronisasi clock, dimana sistem menerim sinyal waktu tersebut dari
e. Sistem Status Data
Sistem menerima laporan rutin mengenai kondisi sistem seperti perangkat keras, perangkat lunak hubungan ke subsistem eksternal.
Fungsi utama subsistem Flight Data Processor (
Data yang diproses oleh FDPS akan dipasangkan dengan radar data yang diproses oleh RDPS yang kemudian menjadi flight data. Flight data ditampilkan pada Workstation (WS) yang akan digunakan oleh pemandu lalu lintas udara.
Fungsi utama dari
a. Repetitive Flight Plan Manager
Memberikan akses Repetiitve flight plans (RPLs). Akses tersebut antara lain kemampuan untuk menambah, memodifikasi dan menghilangkan RPL, dan juga memasukkan data. RPL secara otomatis diaktifkan untuk keberangkatan penerbangan. RPL disimpan untuk keberangkatan penerbangan.
b. Airspace Manager
Mengatur sektorisasi ruang udara saat ini termasuk pemetaan ruang udara dan juga menyiapkan suatu kumpulan informasi pelayanan ruang udara saat ini. Pemetaan ruang udara berdasarkan volume ke volumen ruang udara, volume ruang udara ke sector dan sector ke posisi.
c. Event manager
Membuat dan menjaga informasi yang berhubungan dengan flight plan processing events dan juga kemampuan pelayanan dalam accessing dan updating events.
d. SSR code Manager
Mengatur alokasi, modifikasi dan de-alokasi SSR code.
e. Flight Plan Manager
Memberikan kontrol operasional keseluruhan pemrosesan flight data.
f. Konversi Rute
Rute yang dimasukkan dirubah ke dalam jalur penerbangan yang kontinue dengan menggunakan adaptatian data, dan informasi rute tersebut berisi rute yang dimasukkan oleh user.
g. Perkiraan Trajectory
Kemampuan untuk penentuan ketinggian setiap rute tetap yang dikonversikan, dan menghitung Estimated Time Arrival (
h. SSR Category Selection
Menentukan SSR code category. Pemilihan ketegori didasarkan pada keberangkatan penerbangan dan aerodrome tujuan.
i. Strip Manager
Melaksanakan fungsi kontrol yang berhubungan dengan flight strip printing. Fungsi ini termasuk pemilihan master workstation untuk masing-masing sektor, menjaga hubungan antara aerodromes dan koordinasi strip state, menjaga enroute koordinasi strip state, mengatur daftar printers yang ditentukan untuk mencetak masing-masing sektor, dan menentukan posting yang tetap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar